Mungkin dari semua peran yang dilalui seorang Erik Hermanto Batara, menjadi Suami adalah Tantangan terhebat yang tidak mengenal kata mundur.
Sebagai seorang Anak Erik
Hermanto tumbuh menjadi anak yang pintar dan kreatif, sopan pada keluarga, bisa
dibilang rajin saat ia tidak kelelahan. Erik adalah contoh kesuksesan orang tua
membesarkan seorang anak laki-laki di tengah keterbatasan.
Sebagai seorang sahabat, ia
ditunggu kehadirannya saat sedang berkumpul, sosoknya tak sekedar jadi
pelengkap, ia adalah pendengar yang baik dan juga teman yang bisa diandalkan
saat sahabatnya membutuhkannya.
Sebagai seorang mahasiswa
yang ku perhatikan walau aku tidak pernah mengenalnya saat ia bersekolah tapi
aku yakin ia bukan sosok yang bodoh jelas. Ia memiliki kemauan dan kemampuan
memadai dalam hal akademis maupun diluaran.
Sebagai seorang suami.......
Ia tidak mengenal kata lelah
untuk membahagiakan istrinya, walaupun kecil bentuknya, ia mencuri waktu untuk
bertemu dan berusaha pulang tepat waktu, bagiku ia adalah sosok pria yang
sangat sempurna walau dengan segala
keterbatasan. Ia sulit sekali berhenti merokok dan kurang sayang dengan organ
dalam tubuhnya sendiri, aku sering sekali mendengarnya batuk tiba-tiba padahal
ia sedang tidak dalam keadaan sakit. Ia juga gemar sekali nyemil saat malam
hari, ia sering sekali ngupil dan meletakkannya di dinding/ kasur ( parahnya ia
sering sekali melemparkan upilnya yang sudah kering ataupun masih basah ke
lantai ) oh noooo.. >.<. Erik juga sudah hampir tidak pernah mengajakku
jalan-jalan berdua ketempat favorite kami dulu saat masih pacaran, aku dan Erik
lebih sering berpergian bersama keluarganya, sampai sangat sulit punya waktu
refreshing hanya berdua, bahkan ketika weekendpun kami lebih sering bepergian
ramai-ramai. Erik pun tidak mengajak aku naik gunung lagi entah alasan demi
alasan yang keluar dari mulutnya padahal aku ingin sekali pergi menikmati alam
juga, apapun itu alasan yang ia tidak uangkapkan aku hanya bisa menurut, walau
hati berontak.
Dari semua keterbatasan Erik,
terlepas itu semua, Erik sudah memberikan yang terbaik untuk aku istrinya, ia
rela bekerja dan mencari sampingan untuk uang tambahan hingga malam hari, rela
jarang makan siang karena sangat sibuknya bekerja, dan ketika pulang aku hanya menerima
muka lusuhnya tanpa senyum karena lelah di perjalanan, namun aku yakin ada
Cinta di hatinya, ada usaha menjadi seorang suami yang baik untuk aku, ada
kemauan “ membayar “ waktu yang terbuang karena kesibukan.
Di situ aku tau, ia memang
bukan seorang suami yang sempurna, tapi ia jelas seorang suami yang baik hati.
Mungkin ia tidak selalu ada untuk aku tapi aku yakin cintanya sangat besar,
kasihnya tulus bagi aku, keluarga dan sahabat-sahabatnya bahkan bila ada buah
hati hasil cinta kasih kami.
Untuk Suamiku Erik,
Selamat 1 tahun 4 bulan
menjadi kekasih sejatiku terhitung dari kita menjalin hubungan serius di 27
Desember 2014 lalu.
Dan Selamat 5 bulan
pernikahan kita tanggal 7 April 2016 kemarin ya sayang,J
Semua usahamu sudah lebih
dari cukup untuk membuat aku, istrimu, percaya bahwa aku telah memiliki sosok suami
yang Hebat.
Aku beruntung ditemani kamu J
Terima kasih untuk selalu ada
ketika aku membutuhkan bantuan, terima kasih atas segala kerja kerasnya untuk
keluarga baru kita.
1 Tahun sudah berlalu
Masih banyak tahun-tahun
berikutknya untuk kita isi sebagai sebuah kesatuan.
Aku sayang suamiku Erik
Hermanto Batara